Monday, October 24, 2011

Sinopsis "Warrior Baek Dong Soo" Episode 7

Judul : Warrior Baek Dong Soo
Episode : 01 | 02 | 03 | 04 | 05 | 06 | 07 | 08 | 09 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 |
 Episode 07
Episode kali ini dimulai ketika Gwang Taek sampai di kota, tidak yakin apa yang akan ditemuinya. Yang ia temui pertama adalah para pembunuh gelap telah menghadang jalannya. Dia segera saja melumpuhkan 4 dari mereka lalu selanjutnya 4 lagi, dalam pertarungan  malam ini hanya terlihat kilatan pedang dalam kegelapan. Lalu In keluar dari tempat persembunyiannya dengan 2 anakbuahnya. (gak kapok-kapok orang ini … kasihan juga anakbuahnya terus jadi tumbal … ) In memberitahu Gwang Taek kalau ia menemui Gwang Taek karena ingin mendapatkan jempol Gwang Taek  sebagai ganti dari jempolnya yang dipotong oleh Gwang Taek dulu.  Gwang Taek menjawab: “Aku minta maaf, kau sudah menyia-nyiakan perjalananmu kemari.”

Dua anakbuah In segera menyerang dan diikuti oleh In. Pertarungan tak seimbang kembali terjadi, tapi pada akhirnya pedang Gwang Taek dan In ada di tengah-tengah jalan dan mereka berdua dalam jarak yang sama untuk mencapainya. Kemudian mereka berdua segera melompat untuk mengambil pedang masing-masing dan segera menyerang lawannya. Hasilnya tak terlalu bagus bagi In, karena ia kehilangan sebagian lengan kanan ditebas oleh pedang Gwang Taek. Gwang Taek memberitahu In kalau ini adalah kesempatan terakhirnya kemudian pergi meninggalkan In. In yang ditinggal tergeletak di jalanan berdebu mengutuki Gwang Taek.

 

Keesokan harinya, Jin Ju berhasil melacak kediaman yang digunakan oleh utusan Qing, dan mulai merencanakan penyerbuannya. Dia juga melihat Ji ada di sana, dan Ji juga tahu kalau tempatnya sedang diawasi oleh seseorang, tapi tidak mengetahui kalau orang itu adalah Jin Ju. Ji, Tuan Hong, dan utusan Qing membuat suatu rencana untuk melakukan serangan pura-pura ke kediaman ini, untuk membuat kalau utusan Qing seakan-akan dalam bahaya, dan ini nantinya akan menambahkan tekanan pada Pangeran Mahkota.
Utusan itu mau melakukan perjanjian dengan Chun, tapi Ji mmberitahunya kalau Chun sedang pergi untuk menyendiri sebagai satu bagian dari latihannya. Utusan Qing ingin tahu mengapa Chun merasa terganggu, tapi Tuan Hong menghina Chun, mengatakan kalau ketika Chun kembali maka ia akan bertemu dengan sang utusan, karena anjing tahu siapa majikannya. Tuan Hong kemudian memperkenalkan utusan itu dengan orang yang akan menjadi penyerbunya, meyakinkan sang utusan kalau orang itu bersedia memberikan hidupnya jika rencana ini tidak berjalan dengan baik.
Malam itu, Jin Ju menyusup masuk ke dalam kediaman sang utusan dan berhasil sampai ke kamar sang utusan. Dia mencuri sekantong penuh barang-barang dari lemarinya, dan kemudian sang utusan bangun, tapi karena ia memang mengharapkan seorang pencuri, maka ia tidak berkata apapun. Ketika Jin Ju pergi, bukan hanya si pencuri gadungan tiba untuk mencuri, tapi ayahnya juga muncul untuk memastikan agar Jin Ju pulang dengan selamat.

 
Sementara itu, sang pencuri gadungan muncul di ruangan sang utusan, membuat si utusan sadar kalau orang tadi adalah benar-benar pencuri asli! Dia kemudian membunyikan tanda bahaya, mengirimkan para pengawalnya untuk mengejar Jin Ju. Jin Ju dan ayahnya terperangkap oleh para pengawal, dan sementara Jin Ki berusaha mengalihkan perhatian para penjaga dari anaknya, bertarung dengan sebagian besar dari para pengawal, ia diselamatkan oleh sebuah pisau terbang. Ji keluar dari bayangan malam dan mengangguk pada mereka berdua. Mereka segera melanjutkan pelariannya.

Jin Ki menyuruh Jin Ju untuk terus menuju ke tempat persembunyiannya, dan ketika ia sedang berlari, Jin Ju tak sengaja bertabrakan dengan Dong Soo, yang sedang keluar minum-minum dengan Cho Rip dan Un. Dong Soo segera mengejar Jin Ju dengan para pengawal yang mengikuti mereka di belakang.  Un, di lain pihak, melihat keberadaan Chun yang sedang mengamati dari atas dinding dan segera berhenti untuk berbicara dengannya. Dia berlutut dan Chun menanyainya apa yang membuat Un begitu lama tidak memberikan laporan padanya. Chun kemudian mengawasinya dan bertanya apa yang  telah Un pelajari.
Awalnya Un bertanya apa maksud pertanyaannya itu, dan Chun menjelaskan lebih teliti apa yang Un pelajari dalam ilmu bertarung. Un menjawab kalau dia melakukan yang terbaik. Kemudian Chun menanyainya lagi, apa yang telah Un pelajari, apa perbedaan antara menjadi seorang pembunuh gelap dan seorang petarung ?
Un menjawab kalau perbedaannya adalah bagaimana cara memegang sebuah pedang, dengan niat membunuh atau tidak. Chun mengatakan, tidak peduli apapun niat yang terkandung dalam hati Un, tangannya sudah ternoda darah. Un tidak begitu mengerti, jadi Chun memberitahunya untuk memikirkan perkataannya barusan dan kemudian Chun pergi menghilang ….

Dong Soo berhasil menyusul Jin Ju, tapi para pengawal tidak jauh di belakang mereka. Dia meraih Jin Ju dan berkata akhirnya ia berhasil menangkap salah satu bandit dari penyergapan sebelum ini. Jin Ju menyembunyikan wajahnya dan menyangkalnya. Dan tiba-tiba para pengawal tiba, dan Jin Ju berhasil menyusup pergi. Jadi sekarang para pengawal menangkap Dong Soo yang tertinggal, berasumsi kalau ia juga salah satu dari kawanan pencuri. Dong Soo yang tidak tahu apa yang terjadi berusaha meloloskan diri tapi tak berkutik karena kalah banyak.
Si pencuri gadungan melaporkan kejadian ini pada Tuan Hong yang berada di sebuah Gibang, bahwa seorang pencuri yang sesungguhnya telah menyerbu kediaman sang utusan sebelum dirinya sampai di sana untuk beraksi.
Jin Ju sampai di rumah dengan selamat dan menemukan ayahnya sedang menunggunya dengan marah, sementara Dong Soo menemukan dirinya sekarang sudah ada di dalam penjara … memang apesmu Dong Soo … ahahaha …
Tuan Yong melaporkan kejadian semalam pada Raja dan Pangeran mengenai perampokan itu, dan bergumam dengan senang pada dirinya sendiri kalau tidak masalah apakah perampokan itu sungguhan atau tidak, yang penting rencananya berhasil.
Pangeran pergi untuk melihat para pengawal magang, yang sementara itu telah berhasil melewati ujian tahap pertama dan sekarang akan menghadapi ujian tahap kedua. Pangeran kemudian memberitahu Komandan Im untuk mengumpulkan para pemuda dari kampnya Sa Mo. Tetapi ketika Im sampai di sana, ia menemukan kalau Dong Soo ternyata sedang ada di dalam penjara.

 

Im segera melaporkan kembali hal ini kepada sang Pangeran, yang juga setuju kalau Dong Soo sepertinya tidak bersalah, tapi ini membuat mereka dalam posisi yang sulit. Pangeran kemudian mempercayai kalau utusan Qing dapat mengidentifikasikan pelaku yang sebenarnya, jadi Dong Soo digiring keluar ke hadapan pengadilan. Utusan itu mengatakan kalau Dong Soo bukanlah orang yang merampoknya, dan ia tahu hal ini dengan melihat matanya, mata Dong Soo seperti seekor anjing, dan sang perampok seperti seekor elang. Dong Soo merasa tersinggung dengan deskripsi semacam itu sampai kemudian ia menyadair kalau itu artinya dia telah dibebaskan dari tuduhan. Kita kemudian melihat sedikit kilas balik, yang mana sang utusan telah menggunakan masalah identifikasi ini sebagai alat tawar menawar dengan Pangeran Mahkota supaya membangun sebuah Konsulat.



Dong Soo dibebaskan, dan sesampainya di rumah ia menemukan Sa Mo benar-benar tidak senang dengan tindakannya, dan memberikan hukuman pada Dong Soo dan kedua rekannya, Cho Rip dan Un karena begitu ceroboh.
Keesokan harinya tampak Un sedang berlatih dengan pedangnya, sementara Dong Soo sedang melamun mengenai Ji Sun. Dong Soo kemudian berlari menuju ke kuil, diikuti oleh Un.
Dong Soo menemui Ji Sun dan mengatakan padanya kalau dia telah mengumpulkan tanaman obat untuk pergelangan kakinya yang terluka, ketika Ji Sun memberitahu Dong Soo bahwa tanaman yang ia gunakan sebelumnya bukanlah tanaman obat. Dong Soo tertegun dan merasa malu karena ternyata Ji Sun telah tahu kalau dirinya melakukan kesalahan, tapi Ji Sun memberitahunya untuk tidak mencemaskan hal itu.
Un duduk di luar sementara Dong Soo mengikuti Ji Sun ke dalam kuil. Dia berlutut di samping Ji Sun dan berdoa pada sang Buddha untuk mengijinkannya menikahi seorang gadis yang cantik. Dong Soo kemudian mengikuti Ji Sun keluar, dan akhirnya Ji Sun bertanya mengapa Dong Soo mengikutinya terus. Dong Soo mengatakan kalau ia datang ke kuil karena ini adalah tempat suci, jadi Ji Sun menjebaknya untuk melakukan penyembahan sebanyak 3000 kali di hadapan Buddha. Ketika Dong Soo bertanya apakah Ji Sun bergurau, Ji Sun balik bertanya apakah Dong Soo bersungguh-sungguh dengan alasannya tadi mengapa ia ada di sini. Dong Soo akhirnya terjebak dengan kata-katanya sendiri, dia kemudian memulai tugas itu.
Catatan: Sebenarnya secara tradisional, sebagai penyembahan normal, seseorang cukup melakukan 3 kali penyembahan di hadapan Buddha, tapi untuk ritus meditasi, seringkali jumlah yang lebih banyak dilakukan, meskipun jumlahnya bervariasi berdasarkan tradisi yang berbeda dan dalam upacara yang berbeda pula.

 

Setelah beberapa ratus penyembahan, Dong Soo roboh tertidur di hadapan Buddha, dan Un menghela napas dengan frustasi karenanya. Un, kemudian dengan tanpa suara mengambil sebuah sapu dan membantu untuk menyapu halaman luar kuil dengan Ji Sun. Ketika Dong Soo terbangun dari tidurnya, Dong Soo mendapatkan ide brilian dengan melukiskan sebuah mural dirinya dan Ji Sun di sisi salah satu bamgunan kuil.
Kembali ke markas para bandit, Jin Ju melihat beberapa hasil curiannya. Di antara semua barang itu, ia menemukan sebuah gulungan berwarna emas dalam sebuah kotak. Ayahnya menangkap Jin Ju ketika ia berusaha untuk menyusup keluar dengan sekantong penuh barang curiannya itu, tapi Jin Ju berhasil berkelit dan segera keluar. Sementara itu, Dong Soo sedang dihukum oleh Sa Mo karena mengacau di sekitar Kuil.


Faksi Noron melapor ke Raja bahwa Pangeran Mahkota setuju kalau utusan Qing seharusnya mendapatkan bangunan Konsulat yang baru. Raja sangat marah, karena ia sebenarnya tidak mau bernegosiasi sedikitpun dengan utusan dari Qing itu, dan ini terlihat seperti mereka sedang dipermainkan oleh utusan Qing itu. Raja dengan khusus menekankan kalau ini dilakukan oleh Pangeran hanya karena menyelamatkan seorang yang bukan apa-apa dan memberitahu Pangeran, bahwa sebagai seorang penguasa, dia harus tahu bagaimana untuk mengorbankan hal-hal yang kecil demi mendapatkan yang besar, dan bahwa inilah bagaimana caranya politik itu bekerja. Raja kemudian memberikan sehari pada Pangeran untuk memikirkan bagaimana mengambil kembali janjinya itu untuk membangun Konsulat yang baru.

 

Jin Ju muncul di kediaman Sa Mo dan mendapatkan perhatian dari Dong Soo. Jin Ju kemudian memimpinnya pergi ke mana dia telah menemukan lokasi dari pencuri gadungan. Mereka berdua melihatnya keluar dari sebuah rumah, dan segera menguntitnya. Dong Soo kemudian menghentikan pencuri gadungan itu dan memulai pertarungan. Dia memenangkan pertarugan tangan kosong itu, tapi kemudian si pencuri gadungan itu menghunus pedangnya, membuat Dong Soo mundur ke balik sebuah pohon. Ketika si pencuri gadungan berusaha untuk membunuh Dong Soo dengan mengejarnya ke balik pohon, Jin Ju melumpuhkannya dengan menendang tepat di kemaluannya …. ouch …. pasti sakit itu ….
Dong Soo dan Jin Ju segera mengikat si pencuri gadungan dan kemudian mulai berbincang-bincang. Akhirnya Dong Soo memperkenalkan dirinya sendiri, dengan tingkahnya yang konyol bersikeras kalau ia cepat atau lambat akan segera mendapatkan gelar “Ahli Pedang Nomor Satu”. Jin Ju akhirnya berhasil mengingat kembali siapa pemuda di depannya ini, termasuk ketika ia mencium Dong Soo di pipi dan mengajukan lamaran padanya. Tapi Dong Soo masih belum mengetahui siapa sebenarnya Jin Ju, selain daripada seorang bandit perempuan.

 

Pangeran Mahkota telah merenungkan pemecahan atas masalahnya dengan utusan Qing dan menyimpulkan bahwa mengusir sang utusan adalah solusi yang lebih baik daripada membangun sebuah Konsulat yang baru. Komandan Im mendebatnya kalau ini sangat provokatif, dan akan menimbulkan masalah di kemudian hari, tapi memang sudah tidak ada cara lain.
Ketika ia akan mengumumkan rencananya ini pada para menteri, Komandan Im menyela dengan sebuah berita tertangkapnya pencuri itu, sang pencuri gadungan tentunya … Dong Soo dan Jin Ju telah membuangnya di hadapan Istana dengan sebuah tanda di lehernya. Pangeran bertanya bukankah orang itu adalah bawahan dari Tuan Hong. Dan dalam kasus ini, investigasi segera dilakukan!

Tuan Hong melempar tanggungjawabnya atas peristiwa ini, dengan anakbuahnya sedang memikirkan apakah ada bukti yang cukup yang mengungkapkan keterlibatan mereka. Tuan Hong memerintahkan mereka untuk tetap berpura-pura menginterogasi si pencuri, dan tidak membiarkannya mengungkapkan yang lain dari mulutnya. Dia kemudian menyela interogasi yagn diperintahkan oleh Pangeran Mahkota dan mengingatkan sang pencuri kalau dia telah bersumpah untuk menyerahkan hidupnya bagi Tuan Hong. Pengawal Pribadi Tuan Hong (yang dibebaskan dari tahanan dulu) segera membunuh pencuri gadungan itu.
 
Photobucket

Dong Soo pergi keluar untuk mengunjungi makam kedua orangtuanya. Dia merebahkan dirinya di sana dan memberitahu kedua orangtuanya kalau ia rasa dirinya sedang jatuh cinta. Dia kemudian mengeluarkan potongan kain biru yang dia simpan selama hidupnya ini, dan mengikatnya di makam. Ketika ia turun dari bukit, ia bertemu kembali dengan Gwang Taek, yang sedang naik menuju ke makam orangtua Dong Soo. Gwang Tael menyadari kalau Dong Soo sedang membawa sebuah tongkat dengan tali, dan bertanya apakah Dong Soo berlatih teknik hopae. Tertangkap basah, Dong Soo berusaha menyangkalnya, tapi kemudian berusaha membela diri. Gwang Taek melihat kalau ia telah ada kemajuan. Dong Soo mengatakan kalau ia ingin bertanding dengan Gwang Taek, tapi tidak di bukit ini. Gwang Taek geli dan tertawa kemudian mereka saling berpisah.

 
Gwang Taek mengunjungi makam, dan meminta maaf karena tidak berhasil melindungi Dong Soo. Saat ia menangis, dia melihat potongan kain biru, dan segera saja terhenyak. Itu artinya kalau selama ini asumsinya salah, ia kira  Dong Soo sudah mati, tapi kelihatannya dengan bukti potongan kain ini, Dong Soo mungkin masih hidup.
Dia kemudian segera menyusuri ke bawah bukit, tapi sekarang semuanya diliputi oleh kabut, jadi ia berteriak-teriak memanggil nama Dong Soo. Dong Soo berhenti, ketika ia berpikir kalau ia mendengar sesuati, tapi kemudian ia menggelengkan kepalanya dan meneruskan perjalanannya.
Gwang Taek berhasil sampai ke kota dan tak sengaja sampai di kios jagal Sa Mo. Mereka berdua sama-sama terkejut saat menemukan kalau ternyata masing-masing masih hidup dan baik-baik saja. Gwang Taek bertanya pada Sa Mo apakah ia tahu apa yang terjadi dengan Dong Soo dan sungguh-sungguh merasakan suatu kelegaan di hatinya ketika mendengar Dong Soo sudah bertumbuh dengan baik.
Pangeran Mahkota dan 2 orang pengawalnya pergi keluar menuju ke Kuil untuk menemui Ji Sun. Dia diawasi oleh pengawal pribadi Tuan Hong. Dong Soo juga sedang menuju ke Kuil, untuk memberikan bunga-bunga pada Ji Sun. Dia melihat rombongan Pangeran dan juga penguntitnya.



Dong Soo sangat terkejut melihat Pangeran Mahkota memasuki kamar Ji Sun. Ji Sun memberitahu Pangeran bahwa dia telah merasakan kalau menjadi pembawa Rencana itu seorang diri ternyata sangat berat dan sulit. Pangeran menjawab kalau ia akan melakukan segala cara untuk membantu Ji Sun. Ji Sun memberitahu sang Pangeran bahwa hanya tertinggal satu hal yang ia ingin ketahui, jika terpaksa memilih, apakah Pangeran akan memilih menyelamatkan dirinya atau Rencana itu?
Kita tak mendengar jawaban dari sang Pangeran karena kita dibawa keluar menyaksikan Dong Soo sedang gelisah seperti cacing direbus dan menyangka hal terburuk sedang terjadi.


Gwang Taek sedang berada di rumah Sa Mo, saling berkisah pengalaman satu sama lain selama ini. Gwang Taek mendengar kalau Un dan Dong Soo kurang lebih telah bertumbuh bersama-sama, dan bahwa Dong Soo sedikit berandalah. Setelah menyadari kalau Dong Soo pasti adalah si pemuda yang ia temui di dekat makam, Gwang TAek memberitahu Sa Mo kalau Dong Soo kelihatannya bukannya tak memiliki akal sama sekali seperti yang terlihat selama ini. Dia menyerahkan pada Sa Mo potongan kain biru itu, dan memberitahunya kalau Dong Soo sudah mengunjungi makam kedua orangtuanya.
Chun muncul di pintu gerbang rumah Sa Mo dan memanggil Gwang Taek untuk keluar menemuinya. Gwang Taek kemudian keluar untuk menghadapi Chun ….








No comments:

Post a Comment

My Ping in TotalPing.com
Feedage Grade D rated
Preview on Feedage: web-design Add to My Yahoo! Add to Google! Add to AOL! Add to MSN
Subscribe in NewsGator Online Add to Netvibes Subscribe in Pakeflakes Subscribe in Bloglines Add to Alesti RSS Reader
Add to Feedage.com Groups Add to Windows Live iPing-it Add to Feedage RSS Alerts Add To Fwicki
Ping your blog, website, or RSS feed for Free