Saturday, May 22, 2010

Louis Van Gaal : Inter Tidak layak masuk final

Prediksi Final Liga Champions 

Louis van Gaal: Inter Milan Tak Layak Melaju ke Final
- Tensi menjelang final Liga Champions di Santiago Bernabeu Minggu dini hari WIB (23/5) semakin memanas. Panasnya suhu menyongsong pertandingan tersebut dipicu perang urat saraf pelatih kedua kubu. Louis van Gaal selaku arsitek Bayern Munchen menuding Inter Milan tak layak melaju ke final.
Pernyataan itu terlontar menyusul keberhasilan Inter menyingkirkan Barcelona di leg kedua semifinal dengan strategi bertahan total. Karena itu, Van Gaal pun menuding tactician Inter Jose Mourinho hanya memikirkan hasil akhir.


"Dia melatih hanya untuk menang. Sedangkan saya melatih untuk memainkan sepak bola indah dan menang. Jadi, cara saya tentu lebih sulit daripada cara Mourinho," sindir Van Gaal seperti dikutip situs resmi klub.

Van Gaal pun khawatir filosofi permainan semacam itu tetap diterapkan di partai final. ''Mourinho telah mengabaikan kaidah sepak bola cantik. Itu tak ada bedanya dengan kecurangan,'' tandasnya.

Van Gaal menilai, sebagai pelatih Mourinho punya pendekatan sangat berbeda. Mourinho dinilai terlalu pragmatis.

"Saya mengenal dia sejak dulu. Saya menyaksikan dia berkembang, sebagai pelatih maupun pribadi. Dia hanya melatih para pemain agar bisa menang. Saya melatih untuk sepak bola bagus dan menang. Cara saya itu jelas lebih sulit," kata Van Gaal kepada Bild.

Van Gaal juga menyatakan Mourinho hanya sedikit belajar dari dia ketika masih menjadi asistennya di Barcelona. "Saya pikir saya hanya mengajarinya sedikit. Setahu saya dia cepat memahami pertandingan," papar pelatih asal Belanda itu.

Tudingan itu membuat Mourinho geram. Pelatih asal Portugal itu balik menuduh Van Gaal cemas menghadapi timnya. "Van Gaal mengatakan itu seperti sedang melempar pasir ke mata saya," cetus Mourinho seperti dikutip Tribal Football.

Soal kecurangan, Mourinho pun menuding Bayern telah melakukan hal yang sama. "Dia takut dan khawatir wasit akan memihak kami. Saya tidak takut kepada wasit. Orang Italia tidak memaafkan Bayern karena proses kemenangan mereka atas Fiorentina (di 16 besar, Red), dan itu sama saja dengan kecemasan Bayern saat ini. Itu bukan urusan saya," cetusnya.

Terlepas dari psywar yang dilontarkan kedua pelatih, siapa pun yang menjadi jawara bakal masuk dalam daftar sejarah Liga Champions. Ya, baik Van Gaal maupun Mourinho, kalau timnya memenangkan pertandingan, akan tercatat sebagai pelatih ketiga dalam sejarah yang berhasil merengkuh trofi Liga Champions dengan dua tim berbeda sejak kompetisi ini digelar pada 1955-1956.

Hingga saat ini, baru ada dua pelatih yang sukses merengkuh trofi Liga Champions dengan dua tim berbeda. Yakni, Ernst Happel bersama Feyernoord (1970) dan SV Hamburg (1983), serta Ottmar Hitzfeld bersama Borussia Dortmund (1997) dan Bayern Munchen (2001).

Van Gaal telah merengkuh trofi Liga Champions saat membesut Ajax Amsterdam (1995). Di final, Ajax menaklukkan AC Milan. Sedangkan Mourinho sukses merengkuh trofi Liga Champions saat menukangi FC Porto (2004) setelah di final menaklukkan AS Monaco. (ham/c2/bas)

Skuad Bayern Munchen

Kiper

22-Hans-Joerg Butt (28 Mei 1974)

Kiper berusia 36 tahun ini sejatinya tidak disiapkan sebagai penjaga gawang utama. Namun, seiring performanya yang stabil, dia pun menggusur Michael Rensing.

1-Michael Rensing (14 Mei 1984)

Begitu Oliver Kahn pensiun, Rensing disiapkan sebagai pengganti. Tapi, karena gagal menjaga penampilan, dia kehilangan posisi utama.

35-Thomas Kraft (22 Juli 1988)

Dia kiper nomor tiga Bayern. Kraft jarang mendapat kesempatan tampil.

Belakang

5-Daniel van Buyten (7 Februari 1978)

Seiring usia yang merambat senja, kecepatan bek asal Belgia itu semakin menurun. Dia dikenal jago duel udara.

6-Martin Demichelis (20 Desember 1980)

Dia awalnya berposisi sebagai gelandang bertahan, tapi cukup bagus sebagai bek tengah. Kelemahannya adalah sering kehilangan konsentrasi.

21-Philipp Lahm (11 November 1983)

Dia salah seorang full back terbaik di dunia. Lahm bisa bermain di kanan atau kiri. Dia dikenal cepat, cerdik, dan punya sepakan keras.

26-Diego Contento (1 Mei 1990)

Ini musim pertamanya di tim senior. Kehadirannya membuat Lahm harus digeser ke kanan.

28-Holger Badstuber (13 Maret 1989)

Dia bek masa depan Jerman. Badstuber kuat dalam bertahan dan rajin membantu serangan. Dia punya kemampuan eksekusi tendangan bebas.

Tengah

8-Hamit Altintop (8 Desember 1982)

Karena Franck Ribery absen, dia mungkin bakal mengisi posisi sayap kiri. Sejatinya, dia lebih condong sebagai gelandang bertahan.

10-Arjen Robben (23 Januari 1984)

Akselerasi dan kecepatannya sering merepotkan lini pertahanan. Dia kerap menjadi pemecah kebuntuan tim.

17-Mark van Bommel (22 April 1977)

Dia pekerja keras dan jago tekling. Van Bommel adalah pemimpin di dalam dan luar lapangan.

23-Danijel Pranjic (2 Desember 1981)

Dia merupakan opsi tambahan bagi Bayern di posisi sayap kiri. Pranjic juga piawai bila dimainkan sebagai gelandang bertahan. Tendangan jarak jauhnya akurat.

31-Bastian Schweinsteiger (1 Agustus 1984)

Musim ini Van Gaal memberi dia kepercayaan sebagai playmaker. Serangan Bayern sepanjang musim ini nyaris selalu dimulai dari kakinya.

44-Anatoliy Tymoshchuk (30 Maret 1979)

Gelandang bertahan ini jarang mendapat kesempatan tampil. Dia mungkin hanya akan jadi pemain cadangan.

Depan

11-Ivica Olic (14 September 1979)

Dia merupakan pilihan utama musim ini. Olic kerap menjadi penentu kemenangan Bayern. Dia pekerja keras dan tidak butuh banyak ruang untuk mencetak gol.

18-Miroslav Klose (9 Juni 1978)

Klose lebih sering menghuni bangku cadangan. Tapi, dia masih dikenal sebagai raja udara.

25-Thomas Mueller (13 September 1989)

Dia jadi tandem utama Olic di lini depan. Mueller bisa bermain dengan baik sebagai penyerang tengah maupun penyerang sayap.

33-Mario Gomez (10 Juli 1985)

Gomez disiapkan sebagai striker utama, tapi kalah bersaing dengan Olic. Namun, dia tetap punya naluri membunuh, terutama di udara.

---

Skuad Inter Milan

Kiper

12-Julio Cesar (3 September 1979)

Dia salah seorang kiper terbaik di dunia. Kehadirannya di bawah mistar gawang bikin para bek tenang. Cesar sigap mengantisipasi crossing dan jeli memperkirakan arah bola.

1-Francesco Toldo (2 Desember 1971)

Bisa jadi ini musim terakhir Toldo sebagai pemain. Bila Cesar cedera, Inter tidak perlu bingung karena Toldo masih tangguh di bawah mistar.

Belakang

4-Javier Zanetti (10 Agustus 1973)

Dia bisa bermain sama baiknya sebagai bek kanan, bek kiri, dan gelandang bertahan. Zanetti nyaris tak pernah bermain buruk.

6-Lucio (8 Mei 1978)

Lucio merupakan karang di jantung pertahanan Inter. Dia jago di udara, kuat berjibaku, dan tidak ragu membantu serangan.

13-Maicon (26 Juli 1981)

Dia bek kanan paling efektif di dunia sepanjang musim ini. Maicon selalu membantu serangan dan tidak pernah telat kembali ke posisi. Kuat, cepat, dan andal di udara.

23-Marco Materazzi (19 Agustus 1973)

Dia sudah mulai lamban. Sering bikin blunder, tapi dia pembakar semangat yang hebat.

25-Walter Samuel (23 Maret 1978)

Julukan Tembok pantas disematkan untuknya. Dia sulit dilewati striker lawan.

26-Cristian Chivu (26 Oktober 1980)

Sejak cedera di tulang tengkorak, dia selalu menggunakan pelindung di kepalanya. Meski begitu, dia berhasil kembali ke performa terbaik dan terus dipercaya di bek kiri.

Tengah

5-Dejan Stankovic (11 September 1978)

Stankovic kini bukan lagi pilihan utama. Dia selalu bermain penuh determinasi dan jago tekling. Tendangan jarak jauhnya akurat.

7-Ricardo Quaresma (26 September 1983)

Dia bisa menjadi pemain pengganti yang berguna pada menit-menit akhir karena punya kemampuan passing yang akurat.

10-Wesley Sneijder (9 Juni 1984)

Dia menjadi penyambung antara lini tengah dan lini depan Inter. Sneijder piawai mengeksekusi tendangan bebas.

11-Sulley Ali Muntari (27 Agustus 1984)

Muntari tidak pernah lelah untuk berjuang mendapatkan posisi inti. Dia tangguh dan cepat. Hanya, dia minim kreativitas. Muntari bisa menjadi opsi hebat sebagai cadangan.

17-McDonald Mariga (4 April 1987)

Belum banyak bermain bagi Inter, tapi ketika dipercaya, dia selalu menjadi pemain yang berbahaya.

19-Esteban Cambiasso (18 Agustus 1980)

Inilah pemain yang membuat serangan lawan patah sebelum tiba di lini belakang Inter. Dia jago tekling, piawai dalam membagi bola, dan kadang ikut menyumbangkan gol.

Depan

9-Samuel Eto'o (10 Maret 1981)

Striker asal Kamerun ini baru menjalani musim pertamanya di Inter. Dia menjadi pemain yang dua musim beruntun tampil di final dengan tim berbeda.

22-Diego Milito (12 Juni 1979)

Milito mencetak 22 gol di Serie A bagi Inter. Dia jago dalam duel satu lawan satu di area penalti.

27-Goran Pandev (27 Juli 1983)

Dia bisa bermain dengan baik sebagai sayap kanan, sayap kiri, maupun striker.

45-Mario Balotelli (12 Agustus 1990)

Meski selalu berulah, Balotelli tetap dapat tempat. Sebab, dia punya talenta yang istimewa dan jago memprovokasi lawan. (ham/c10/bas)

sumber: jawapos.co.id

No comments:

Post a Comment

My Ping in TotalPing.com
Feedage Grade D rated
Preview on Feedage: web-design Add to My Yahoo! Add to Google! Add to AOL! Add to MSN
Subscribe in NewsGator Online Add to Netvibes Subscribe in Pakeflakes Subscribe in Bloglines Add to Alesti RSS Reader
Add to Feedage.com Groups Add to Windows Live iPing-it Add to Feedage RSS Alerts Add To Fwicki
Ping your blog, website, or RSS feed for Free