Monday, April 26, 2010

Pengumuman Kelulusan UN SMA 26 April 2010

Pengumuman hasil UNAS tahun 2010
Pengumuman Kelulusan UN SMA 26 April 2010 - UNAS tahun 2010 mengalami penurunan dalam presentase tingkat kelulusan sebesar 5% dibandingkan tahun lalu. Seperti dikutip dari http://jardiknas.depdiknas.go.id dan http://edukasi.kompas.com tingkat kelulusan SMA seluruh Indonesia tahun ini sebesar 89,88%. Turun 5% dari tahun lalu yang sebesar 94,89%. Namun menurut anggota Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Djemari Mardapi, Minggu (25/4), penurunan kelulusan itu bukan merupakan cerminan kegagalan pelaksanaan UN SMA secara umum. Penurunan angka kelulusan tersebut, kata dia, lebih disebabkan makin diperketatnya pengawasan pelaksanaan ujian oleh seluruh pihak yang berkepentingan, terutama dari perguruan tinggi. Itu terbukti dari jumlah penyimpangan UN yang lebih sedikit dibandingkan dengan tahun lalu.
Berikut ini tingkat kelulusan di sebagian wilayah Indonesia.

Yogjakarta


Di Yogjakarta. Tingkat kelulusan mencapai 76,3%. Turun drastis 19% dari semula 95% di tahun 2009. Angka kelulusan ini terendah di Pulau Jawa.

Rendahnya tingkat kelulusan UN SMA/SMK mendorong Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Provinsi DIY mengimbau setiap kepala sekolah SMA/ SMK dan sederajat agar memeriksa kemungkinan adanya kejanggalan hasil UN siswanya.

Koordinator Pelaksana UN DIY Baskara Aji menjelaskan, jumlah siswa SMA/MA/SMK DIY yang tidak lulus tahun 2010 mencapai 23,7 persen dari total peserta 39.938 siswa (terdiri dari 19.443 siswa SMA/MA dan 20.495 siswa SMK). Dengan demikian, siswa yang tidak lulus sekitar 8.500 orang.

”Ini (imbauan) untuk mengantisipasi kemungkinan kesalahan proses pemindaian dan koreksi lembar jawab UN, yang mengakibatkan siswa yang seharusnya lulus menjadi tidak lulus,” kata Baskara Aji pada rapat dan pembagian surat keterangan hasil UN bersama semua kepala SMA/ MA/SMK se-DIY di Yogyakarta, Sabtu (24/4/2010).

Menurut Baskara, kejanggalan itu, misalnya, ada murid yang pandai, tetapi mendapat nilai jelek atau sebaliknya yang kurang pandai mendapat nilai bagus. Muncul juga kejanggalan-kejanggalan lain. ”Kesalahan pada proses pemindaian dan koreksi hanya hasil menduga-duga. Belum tentu benar,” kata Baskara Aji.

Kejujuran tertinggi

Namun, Ketua Pelaksana UN Pusat Djemari Mardapi, yang dihubungi Kompas, menyatakan, turunnya angka kelulusan DIY dimungkinkan karena meningkatnya kejujuran dalam UN tahun ini.

Berdasarkan data Depdiknas tahun 2009, tingkat kejujuran pelajar DIY tertinggi di seluruh Indonesia. ”Kami belum melihat hasilnya secara rinci. Namun, tingginya angka ketidaklulusan ini bisa jadi berhubungan dengan tingkat kejujuran DIY yang terus meningkat,” katanya.

Secara terpisah, Ketua DPRD DIY Yoeke Indra Agung Laksana menyatakan, tingginya angka ketidaklulusan itu amat memprihatinkan. Yoeke menyerukan evaluasi menyeluruh terhadap proses pendidikan di DIY.

Tanpa ujian pengganti

Dari Surabaya dilaporkan, sebanyak 16.337 siswa SMA/MA/ SMK di Jawa Timur, tahun ini tidak lulus UN dan harus mengulang pada 10 Mei.

Kepala Dinas Pendidikan Jatim Suwanto menjelaskan, 6.555 atau 3,17 persen dari 216.595 siswa SMA/MA harus mengikuti ujian ulangan. Adapun siswa SMK yang tidak lulus pada UN utama maupun susulan mencapai 7,072 persen dari 138.313 atau 9.782 orang.

”Jatim tidak termasuk daerah yang harus melakukan UN pengganti tahun ini. Kita perlu bersyukur sebab UN sudah diupayakan jujur dan kredibel,” kata Suwanto pada penyerahan daftar kolektif hasil ujian nasional tahun 2010 dan persiapan UN ulangan dengan kepala dinas pendidikan se-Jatim, Sabtu kemarin.

Koordinator Pengawas dan Tim Pemantau Independen UN 2010 Jatim Prof Syafsir Akhlus menilai sesungguhnya tidak berarti Jatim bersih dari dugaan kebocoran soal. Berdasarkan laporan yang masuk, pelanggaran UN terjadi di lebih dari 20 sekolah dan adanya keseragaman jawaban yang salah.

Di Salatiga, Jawa Tengah, Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal saat meninjau Gedung Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, menyatakan, sekolah yang siswanya tidak lulus UN diharapkan membantu siswa agar lebih siap dalam menghadapi UN ulangan

Jawa Timur


Sebanyak 16.337 murid SMA/MA/SMK se-Jawa Timur tidak lulus Ujian Nasional 2010 dari total peserta sebanyak 344.908 murid. Jumlah murid yang gagal itu berarti naik dibanding UN 2009 yang hanya 15.089 murid.

Mayoritas murid yang tidak lulus adalah dari SMK. Sesuai pengumuman Dinas Pendidikan Jawa Timur, Sabtu (24/4/2010), sebanyak 9.782 murid atau 7,072 persen murid SMK tidak lulus, dari total peserta 138.313 murid.



Adapun angka ketidaklulusan tertinggi untuk Madrasah Aliyah (MA) adalah program keagamaan. Yang gagal mencapai 135 atau 8,54 persen dari 1.580 peserta.



Untuk SMA, angka ketidaklulusan tertinggi adalah program bahasa, dari total 2.747 peserta, 212 murid atau 7,72 persen tidak lulus.

Kepala Dinas Pendidikan Jatim Suwanto menambahkan, 16.337 siswa SMA/MA/SMK yang tidak lulus itu belum tentu gagal UN karena hasil nilai UN akan dipadukan dengan hasil ujian sekolah (US). “Nilai gabungan itulah yang akan jadi pertimbangan dalam sidang dewan guru untuk menentukan siswa lulus atau tidak,” kata Suwanto.


Bali

Siswa yang tidak lulus ujian nasional (UN) SMA/SMK di Bali tahun 2010 mencapai 1.093 orang. Jumlah ini melonjak tajam dibanding tahun 2009 hanya sebanyak 66 siswa.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Olah Raga Provinsi Bali I Wayan Suasta di kantornya, Jl Puputan Raya Renon, Denpasar, Minggu (25/4/2010).

"Tingkat kelulusan tahun ini memang turun. Meskipun turun ini membuktikan tingkat kejujuran siswa itu tinggi," kata Suasta.

Disebutkan, tingkat kelulusan siswa SMA tahun 2009 mencapai 99,62 persen atau dari 26.775 peserta ujian tingkat SMA, siswa yang tidak lulus sebanyak 20 orang. Sedangkan UN 2010, jumlah siswa SMA yang tidak lulus sebanyak 702 siswa dari 25.562 peserta ujian atau tingkat kelulusan 97,25 persen.

Sementara itu, pada siswa SMK jumlah siswa yang tidak lulus sebanyak 46 dari 11.253 peserta ujian atau tingkat kelulusannya 99,59 persen sedangkan pada tahun 2010, dari 15.425 peserta ujian, siswa tidak lulus 391 orang atau tingkat kelulusannya menjadi 97,47 persen.

"Untuk SMA tingkat kelulusan terendah ada di Kabupaten Buleleng, dan tertinggi di Kabupaten Bangli," katanya.

Dikutip dari berbagai sumber.

No comments:

Post a Comment

My Ping in TotalPing.com
Feedage Grade D rated
Preview on Feedage: web-design Add to My Yahoo! Add to Google! Add to AOL! Add to MSN
Subscribe in NewsGator Online Add to Netvibes Subscribe in Pakeflakes Subscribe in Bloglines Add to Alesti RSS Reader
Add to Feedage.com Groups Add to Windows Live iPing-it Add to Feedage RSS Alerts Add To Fwicki
Ping your blog, website, or RSS feed for Free