Sejumlah pengamat menganggap duel Bayern dan Inter bukanlah sebagai final ideal. Namun, anggapan itu terbantah jika menilik rute yang dilalui kedua finalis. Bayern melaju ke final setelah menyingkirkan Manchester United di perempat final dan melibas Olympique Lyon di semifinal. Sementara Nerazzurri -julukan Inter Milan- lebih fenomenal. Mereka sukses menghentikan favorit sekaligus juara bertahan Barcelona di babak empat besar.
Fakta lain bahwa kedua tim layak menjadi finalis adalah pencapaian mereka di level domestik. Inter maupun Bayern sudah merebut dua trofi di dalam negeri. Inter sukses menyandingkan mahkota Serie A dan Coppa Italia, sedangkan Bayern berhasil merebut gelar Bundesliga dan DFB Pokal (Piala Jerman).
Nah, kedua tim berpeluang menyempurnakan raihan gelar musim ini dengan merebut trofi ketiga atau treble winners jika dini hari nanti menjadi jawara. Peluang yang sudah di depan mata tentu tak akan dilewatkan penggawa kedua tim.
"Kami berada dalam kondisi mental yang sangat bagus sekarang. Kami merasa sangat matang dan solid," ungkap Ivica Olic, striker Bayern, kepada Soccernet. "Kami akan mempertahankan gaya main kami seperti pada babak-babak sebelumnya, yakni mengutamakan serangan dan mengandalkan kolektivitas," lanjutnya.
Jika dibandingkan dengan Inter, perjalanan Die Rotten -julukan Bayern- di Liga Champions memang tidak terlalu meyakinkan. Bahkan, ada yang mengatakan, keberuntungan lebih mendominasi perjalanan skuad asuhan Louis van Gaal itu. Mereka nyaris tak lolos dari fase grup, kemudian hanya mengandalkan gol away saat melawan Fiorentina dan United.
Nah, di partai puncak, Bayern jelas tak bisa lagi mengandalkan keberuntungan. Apalagi, mereka dipastikan tampil tanpa Franck Ribery. Bintang timnas Prancis tersebut harus menjalani sanksi larangan tanding tiga kali gara-gara kedapatan menginjak engkel striker Lyon Lisandro Lopez dalam first leg semifinal. Namun, kubu Bayern menolak anggapan bahwa absennya Ribery akan membuat kekuatan mereka tereduksi.
"Peluang kami menjuarai liga ini tidak bisa dipandang dari sisi itu saja," sergah Daniel van Buyten, defender Bayern. "Kami bukan tim yang terlalu menggantungkan diri kepada satu sosok. Tentu saja bakal lebih menyenangkan kalau Franck (Ribery) ada di lapangan bersama kami. Karena dia pemain yang luar biasa. Tapi, dengan pemain seperti Arjen (Robben), Olic, atau Thomas (Muller), saya rasa kami tetap punya kesempatan," paparnya.
Tanpa Ribery, Van Gaal tampaknya bakal memercayakan posisi gelandang sayap kepada Hamit Altintop. Meski penampilannya di semifinal tidak bagus, dia cocok bekerja dengan Olic di sektor sayap kiri.
Sementara itu, tanpa Thiago Motta yang juga terkena sanksi, arsitek Inter Jose Mourinho bakal kembali menerapkan skema 4-2-3-1. (na/c9/bas)
---
Perkiraan Pemain
Bayern Munchen (4-4-2) : 22-Butt (g), 21-Lahm, 5-Van Buyten, 6-Demichelis, 28-Badstuber, 10-Robben, 31-Schweinsteiger, 17-Van Bommel (C), 8-Altintop ; 25-Muller, 11-Olic
Pelatih : Louis van Gaal
Inter Milan (4-2-3-1) : 12-Cesar (g), 13-Maicon, 6-Lucio, 25-Samuel, 4-Zanetti (C) ; 19-Cambiasso, 5-Stankovic ; 9-Eto'o, 10-Sneijder, 27-Pandev ; 22-Milito
Pelatih : Jose Mourinho
Stadion : Santiago Bernabeu, Madrid
Head to Head
23/11/88 B Munchen v Inter Milan 0-2 Liga Champions
07/12/88 Inter Milan v B Munchen 1-3 Liga Champions
27/09/06 Inter Milan v B Munchen 0-2 Liga Champions
05/12/06 B Munchen v Inter Milan 1-1 Liga Champions
Di Atas Kertas
Statistik sedikit menguntungkan Bayern Munchen. Dari empat pertemuan sebelumnya, mereka dua kali menang, sementara Inter hanya sekali. Uniknya, semua kemenangan itu diraih ketika berstatus tamu.
Bursa Taruhan
Bayern Munchen vs Inter Milan 2 - 1 (57%-43%)
sumber : jawapos.co.id
No comments:
Post a Comment